VISI PAROKI:

Gereja Umat Allah yang dengan bimbingan Roh Kudus terus menerus membangun persekutuan sehati sejiwa, yang berpusat pada Yesus Kristus; berakar dalam komunitas jemaat Lingkungan, beriman mendalam, kokoh, dewasa, misioner dan memasyarakat

19 Juli 2008

Paus Kecam Konsumerisme


bbc.news 17/7/08] Paus Benediktus XVI mengecam konsumerisme dan budaya pop dalam pidato resmi di hadapan puluhan ribu pemuda-pemudi Katolik.
Sri Paus juga memperingatkan bahwa sumber daya alam dirampas, dalam pidato di Sydney, Australia.Paus Benediktus mengunjungi kota itu untuk memperingati Hari Pemuda Se Dunia, pertemuan kaum muda Katolik dari seluruh dunia selama enam hari.Keamanan dijaga dengan ketat selama lawatan Sri Paus - yang diperkirakan juga akan meminta maaf atas pelecehan seksual oleh para pastur. Sebelumnya Paus Benediktus bertemu dengan para pejabat tinggi pemerintah dan memuji pemerintah Australia yang meminta maaf kepada penduduk suku asli di negara itu atas kesalahan yang dilakukan pemerintah di masa lalu.Dia menyebut permintaan maaf itu "keputusan yang berani" yang menawarkan harapan kepada orang-orang yang menderita di seluruh dunia. 'Panutan palsu'Paus Benediktus berlayar melintasi Pelabuhan Sydney ke tempat pidatonya di pinggiran Sydney, Barangaroo."Dunia kita semakin penuh dengan ketamakan, eksploitasi dan perpecahan, panutan palsu dan penderitaan akibat janji palsu," kata Sri Paus dalam pidatonya.Dia menyoroti berbagai masalah yang mengancam dunia modern, seperti obat terlarang dan alkohol, dan mengecam televisi dan internet yang mempromosikan seks dan kekerasan sebagai hiburan."Saya bertanya kepada diri saya sendiri, bisakah kita berdiri di depan orang-orang yang menderita akibat kekerasan dan eksploitasi seksual dan menjelaskan kepada mereka bahwa tragedi yang mereka alami, yang digambarkan di dunia maya, adalah bentuk hiburan semata?" kata Sri Paus.Paus Benediktus, yang berusia 81 tahun, juga mengimbau perlindungan lebih besar terhadap lingkungan bagi generasi mendatang.Dia berbicara tentang "luka pada permukaan bumi kita erosi,penggundulan hutan, perampasan sumber daya mineral dan laut untuk memotori kehidupan konsumen yang tidak ada batasnya".

Tidak ada komentar: