Setiap akhir tahun selalu tampil aneka ramalan tentang apa yang terjadi tahun depan. Di akhir tahun ini, muncul aneka ramalan. Tentang ancaman PHK masal di sejumlah industri padat karya, sebagai dampak krisis finansial global. Isu tersebut diperkuat kabar perusahaan Toyota yang mempertimbangkan memutuskan hubungan kerja sebanyak 3.000 pekerja kontrak, tahun depan.Belum lagi aneka ramalan yang dimunculkan Mama Lauren dan Permadi. Mama Lauren meramal akan terjadi kekacauan politik, dua politisi diramal tewas terbunuh. Kekacauan akan berefek pada PHK, sehingga jumlah pengangguran semakin tinggi dan banyak perusahaan akan gulung tikar. Selain ramalan tentang maraknya kawin cerai, aneka bencana dan kecelakaan yang mengancam nyawa manusia. Sementara Permadi meramalkan suhu politik Indonesia tahun 2009 akan tinggi, mengarah pada disorientasi, bahkan Pemilu 2009 sendiri tidak akan terwujud.Ramalan buruk mirip kabar buruk yang membuat sesak, seakan masa depan suram. Namun ada juga yang melihatnya sebagai sah-sah saja, justru karena kabar buruk itu manusia diingatkan untuk berhati-hati dan mengantisipasi. Sambil berharap, semoga ramalan itu tinggal ramalan belaka. Atau kalau pun terjadi, sudah siap, punya jalan keluar atau punya plan B.Begitu kuatnya pengaruh ramalan, prediksi supranatural dan mitos adikodrati, diam-diam disetujui. Meksipun yang diimani juga Allah. Buktinya, memasuki bulan Suro tak ada yang melaksanakan hajatan, hari baik-hari buruk masih jadi perhitungan, lelaku dan tirakat dijalankan sebagai upaya menghindari celaka.Lalu bagaimana sebaiknya umat yang beriman Katolik, yang percaya bahwa Yesus membawa kabar gembira keselamatan kepada manusia. Secara tegas, Katekismus Gereja Katolik mengatakan, Gereja melarang segala macam ramalan, yang tentangnya orang berpendapat tanpa alasan, seakan-akan mereka dapat membuka tabir masa depan (KGK 2116). Karena itu, seorang Kristen harus menyerahkan masa depan dengan penuh kepercayaan kepada penyelenggaraan Illahi dan menjauhkan diri dari tiap rasa ingin tahu yang tidak sehat. (KGK 2115).Hal ini diserukan oleh nabi Yesaya, “Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu! Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api, mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api” (Yes 47: 13-14).Akhirnya, baik atau seburuk apapun ramalan, kita hanya mempercayakan diri dan masa depan kepada Penyelenggaraan Illahi, sebab Yesus sendiri mengatakan, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20). Kita syukuri apapun yang terjadi dan akan terjadi, seraya senantiasa siap memikul salib dengan setia, jika memang kehendakNya. Suka duka, bahagia derita kita serahkan kepadaNya. Tuhan memberkati peziarahan kita. ( Rm A.Luluk Widyawan Pr )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar