VISI PAROKI:

Gereja Umat Allah yang dengan bimbingan Roh Kudus terus menerus membangun persekutuan sehati sejiwa, yang berpusat pada Yesus Kristus; berakar dalam komunitas jemaat Lingkungan, beriman mendalam, kokoh, dewasa, misioner dan memasyarakat

09 April 2009

KAMIS PUTIH, PERAYAAN KESETIAAN

Gereja merayakan misteri keselamatan yang diwujudkan Kristus pada hari-hari terakhir-Nya. KAMIS PUTIH : Misa Perjamuan Tuhan: Gereja mengakhiri masa Prapaskah , memulai Trihari Suci dan memperingati perjamuan malam terakhir Tuhan (pendirian/institusi Sakramen Ekaristi). Saat itu Yesus mempersembahkan Tubuh dan Darah-Nya sendiri dalam rupa roti dan anggur yang diberikan-Nya kepada para murid-Nya (perintah cinta persaudaraan). Yesus juga memerintahkan mereka dan para penggantinya dalam imamat untuk melestarikan kurban itu (tugas sakramen imamat).Peristiwa Liturgis hari ini : Yang khas pada hari ini: 1. Mengenangkan Perjamuan Tuhan di Senakel dan dengan demikian memperingati lahirnya EKARISTI, kekhasan gereja Katolik. Maka Tabernakel kita kosongkan sejak awal Misa sebagi lambang bahwa pada hari ini komuni suci baru lahir.2. Sesudah homili ada upacara PEMBASUHAN KAKI (dalam bahasa Latin di sebut RITUS MANDATUM) sebagai satu kesatuan dalam ritus SABDA. Ini merupakan peragaan dari inti Injil hari ini. Mengapa disebut ‘mandatum’? karena melalui upacara ini Tuhan memberikan MANDAT kepada kita semua agar melakukan hal yang sama dilakukan Tuhan sebagai ciri khas dan watak(KARAKTER) bagi setiap orang KAtolik. Di Paroki kita, mereka yang dijadikan lambang para rasul adalah Bapak-bapak dari keluarga yang telah merayakan perkawinan di atas 30 tahun. Bagi paroki kita, perayaan ini kita hayati sebagai perayaan KESETIAAN TUHAN DALAM KELUARGA Umat Allah. Arti dari pembasuhan kaki ini adalah : Pelayanan, pengampunan dan cinta Kasih Tuhan Yesus bagi para murid-Nya dan bagi kita semua. Kita berharap turunnya berkat bagi setiap keluarga di paroki kita, bahwa inti/jiwa dari kesetiaan suami isteri adalah sikap pelayanan, pengampunan dan ambil bagian dalam cinta Tuhan yang berkorban demi keselamatan keluarga. Keluarga yang setia, kita semua tahu, bukanlah keluarga yang tidak punya masalah. Setiap keluarga selalu punya banyak masalah bahkan luka-luka. Namun kesetiaan adalah wujud CINTA yang melampaui segala sakit dan luka. Orang yang mendapat berkah puluhan tahun tetap setia adalah mereka semua yang tetap bertahan untuk mencintai pasangan meskipun ada luka. Luka bukan sebagai alasan untuk bercerai/ lari. Setiap luka adalah bentuk korban silih bagi keutuhan keluarga. Keutuhan jauh lebih penting dibandingkan semua masalah dalam keluarga. Dengan demikian kesetiaan adalah keutuhan keluarga yang mengalahkan egoisme (kepentingan dan kebahagiaan diri sendiri). Ada contoh dari burung PELIKAN, burung yang sekarang hampir punah, mengapa burung ini adalah sangat langka? Itulah sebabnya burung ini sering dijadikan relief penghias Altar atau mimbar Sabda.Burung Pelikan ketika anaknya berumur beberapa minggu, sampai menjelang sayapnya dapat untuk terbang, mereka memberi makanan pada anaknya dengan darahnya sendiri. Sang induk mencucuk dadanya yang lunak hingga keluar darah untuk dicecap oleh anak-anaknya, jikalau tidak mencukupi maka induk tersebut rela sampai mati di samping anak-anaknya untuk dimakan dagingnya dan mencukupi bagi tenaga anak-anak sampai bisa terbang dan mencari makan sendiri. Sebuah pengorbanan sampai tuntas demi kehidupan anak-anaknya.Anda sekalian, para ibu, sebenarnya juga sedang melaksanakan ritus pengorbanan Anda ketika Anda menyusui bayi Anda; mengalirkan cinta yang menghidupkan melalui darang daging yang mengalir dari dada Anda.Ibu yang menyusui anak adalah lambang suci dari PEMBERIAN DIRI dalam keluarga. Setelah usia anak mencukupi, maka air susu berganti rupa dengan : menasihati, memandikan, memberi makan (rejeki), perhatian, menyekolahkan, membina kerohanian, mengajarkan kerukunan dan aneka kebajikan.Upacara pembasuhan kaki para Rasul, perjamuan roti dan anggur serta pemberian diri di kayu salib tiada lain suatu pengajaran dan mandat sekaligus teladan pemberian diri Tuhan Yesus bagi kita. Sehingga pengampunan, kerendahan hati dan bahkan darah-dagingnya mengalir dalam diri kita sebagai sumber kehidupan baru.Ada beberapa contoh yang baik dalam keluarga:a. Memang ada orang yang boros dan tak bisa mengelola uang dengan baik, tetapi tidak sedikit bapak menyerahkan semua gaji kepada isteri, tanpa menyembunyikan sepeserpun. Ibu sebagai manager keuangan rumah tangga. Anak-anak diajak menghitung kebutuhan keluarga (pemasukan dan pengeluaran), sehingga anak mengerti kondisi keluarga.b. Petani pada saat menuai panenan, mendapat rejeki, maka yang dibelanjakan pertama kali adalah uang sekolah dan baju bagi anaknya.c. Keluarga yang berusaha untuk dapat: makan malam bersama, berdoa bersama, renungan KS dan doa malam bersama dan diakhiri dengan berkat bagi isteri dan anak-anak. Lalu hari minggu, berangkat misa bersama-sama.d. Ketika hidung anaknya pilek dan tersumbat di malam hari, sang bapak/ibu menyedot dengan mulutnya sendiri lendir di hidung anaknya. (Mo Dik)

Tidak ada komentar: